Tak berhenti di situ. Kurniawan juga diberikan kesempatan untuk ikut tur Asia Sampdoria jelang bergulirnya musim 1994/1995.
Pemain yang baru berulang tahun ke-45 pada 13 Juli lalu itu ikut rombongan pasukan Sampdoria bermain di Indonesia, Thailand dan Hong Kong. Dari situ Kurniawan yang masih remaja menimba lebih banyak ilmu dari pemain-pemain kelas dunia.
"Ikut latihan saja udah tak kebayang. Apalagi saya menjadi salah satu pemain yang diikutsertakan dalam Tur asia. Dari situ saya memantapkan diri saya," tutur sang legenda yang kini menjabat sebagai Pelatih Sabah FA itu.
"Oh ini kesempatan yang jarang terjadi. Saya tidak mau menyia-nyiakan ini. Artinya cita-cita saya dulu ingin jadi pesepak bola hanya karena ingin main ke luar negeri, naik pesawat. Tapi semua berubah saat saya belajar bola di italia. Saya mengerti apa artinya profesionalisme. Apa arti value pemain," kata dia.
"Dari situ saya berpikir saya harus dapetin sesuatu nih dari sepak bola. Karena saya sudah ngorbanin masa remaja, keluarga, sekolah. Jadi saya punya pemikiran di Italia jika sepak bola itu hidup saya," ucapnya.