Tak hanya di level domestik, Oyong juga terlibat dalam sejumlah laga monumental. Salah satunya adalah ketika Timnas Indonesia mampu menahan imbang Manchester United 0-0 pada 1975. Momen itu masih dikenang sebagai bukti ketangguhan sepak bola Indonesia di mata dunia.
Dua tahun berselang, Oyong kembali mencatat sejarah bersama Persija. Saat itu, Macan Kemayoran berhasil mengalahkan tim Jepang dengan skor 1-0 pada 1977, sebuah kemenangan prestisius yang menambah panjang daftar pencapaiannya.
Kepemimpinan Oyong di lapangan membuatnya dikagumi oleh rekan setim maupun lawan. Dia bukan hanya bek yang sulit dilewati, tetapi juga pemimpin yang mampu mengangkat moral tim di situasi sulit. Tak heran bila namanya terus dikenang meski puluhan tahun sudah berlalu.
Kepergian Oyong Liza meninggalkan duka mendalam bagi Persija dan sepak bola nasional. Warisan prestasi, dedikasi, serta keteladanannya sebagai kapten akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya di dunia olahraga.