Salah satu kenangan paling abadi dari Henkie adalah gol ikonik ke gawang Persija Jakarta pada laga penentuan juara di Semarang, 1 Juli 1961. Laga itu berakhir dengan kemenangan 3-1 untuk PERSIB, yang memastikan gelar juara nasional dan mempertegas posisi Bandung sebagai kekuatan utama sepakbola nasional.
Gol Henkie menjadi salah satu tonggak sejarah klub, didukung dua gol lainnya dari Wowo Sunaryo, dalam laga yang menyisihkan enam tim terbaik Tanah Air saat itu.
Adhitia Putra Herawan, Deputy CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian sang legenda
"Atas nama klub, PERSIB menyampaikan ucapan duka cita mendalam. Kami merasa sangat kehilangan sosok legendaris yang bukan hanya berkontribusi besar untuk PERSIB, tapi juga untuk Timnas dan sepakbola Indonesia secara keseluruhan," ujar Adhitia.
Di masa kejayaannya, Henkie Timisela dijuluki “Wonder Boy Sepakbola Indonesia” — gelar yang merefleksikan kemampuan teknik tinggi, visi bermain, dan keberanian luar biasa di lapangan hijau. Namun di luar lapangan, ia dikenal rendah hati, bersahaja, dan penuh dedikasi terhadap pengembangan sepakbola Indonesia.
Kini, meski raganya telah tiada, semangat, inspirasi, dan warisan yang ia tinggalkan tetap hidup. Bagi Bobotoh dan pencinta sepakbola Indonesia, nama Henkie Timisela akan selalu menjadi pengingat bahwa sepakbola bukan sekadar permainan, tapi juga bentuk pengabdian, cinta, dan perjuangan sepanjang hayat.
Terima kasih untuk setiap gol, untuk setiap detik di lapangan, dan untuk dedikasi yang tak ternilai bagi sepakbola Indonesia. Warisanmu akan terus menginspirasi generasi penerus dan selalu hidup di hati para Bobotoh.