Peri meminta PSSI memanfaatkan waktu tersebut untuk menghindari keputusan keliru. Bagi Peri, reputasi besar seorang pelatih bukan jaminan keberhasilan ketika menangani Timnas Indonesia. Pengalaman Kluivert menjadi bukti bahwa nama besar tidak selalu berbanding lurus dengan prestasi.
“Jangan salah ambil pelatih seperti kemarin (Patrick Kluivert). Yang kemarin, sebagai pemain kualitasnya memang okelah, pemain top, legenda, tapi belum tentu sebagai pelatih berhasil membawa prestasi yang bagus,” pungkasnya.
Dengan FIFA Matchday Maret 2026 semakin dekat, keputusan PSSI memilih pelatih baru Skuad Garuda akan menjadi langkah krusial dalam menentukan arah perkembangan Timnas Indonesia di tahun-tahun mendatang.