Tapi bukan hanya Figo. Lanna mengungkapkan ada satu lawan lagi yang bikin dia harus jatuh bangun yakni striker legendaris AC Milan, Marco van Basten.
Baginya legenda Timnas Belanda itu adalah striker yang cerdik. Van Basten mampu membaca pergerakan lawan yang berusaha mengadangnya.
"Ketika saya masih muda di Sampdoria, salah satu pertandingan pertama yang saya mainkan, saya pasti akan mengatakan Van Basten. Saya berusia 19-20 tahun. Saya menjaganya selama 15-20 menit. Setelah itu Boskov (pelatih Sampdoria) meminta saya untuk menjaga pemain lain," tuturnya.
"Dia terlalu tangguh. Saya hanya tidak bisa mengikutinya. Dia tahu bagaimana membuat dirinya digdaya. Dia memimpin sebelum dihajar pemain lawan. Selain itu, dia memiliki keterampilan teknis yang luar biasa," ucapnya.