“Posisi kami tidak berubah. Kami tetap berkomitmen penuh untuk berpartisipasi dalam kompetisi UEFA, dan menjalin kerja sama positif dengan UEFA, Liga Inggris, dan sesama klub melalui Asosiasi Kompetisi Eropa untuk kelanjutan pengembangan sepak bola Eropa,” tulis rilis resmi Man United, Kamis (21/12/2023).
“Keluarga sepak bola Eropa tidak menginginkan Liga Super Eropa. Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol (kecuali Real Madrid dan Barcelona), dan lainnya tidak menginginkan Liga Super,” tulis rilis Atletico Madrid.
“Kami mendukung perlindungan keluarga sepak bola Eropa, menjaga liga domestik, dan memastikan bahwa kualifikasi kompetisi Eropa dicapai melalui kinerja di lapangan setiap musim,” lanjut keterangan klub berjuluk Los Rojiblancos.
Senada dengan dua klub tersebut, CEO Bayern Munchen, Hans-Christian Dressen juga menentang Liga Super Eropa. Dressen mengatakan klubnya tetap berkomitmen mendukung keberlangsungan sepak bola di bawah payung UEFA dan liga domestik.
“Kami telah memperhatikan keputusan Pengadilan Eropa. Namun hal tersebut tidak mengubah posisi FC Bayern dan posisi ECA bahwa kompetisi semacam itu akan mewakili serangan terhadap pentingnya liga domestik dan statistik sepak bola Eropa,” ujar Dressen dilansir I Mia San Mia.
“Liga Jerman menjadi fondasi FC Bayern, sama seperti semua liga domestik menjadi fondasi klub sepak bola Eropa. Oleh karena itu, tugas dan keyakinan mendalam kita adalah memperkuat mereka, bukan melemahkan mereka,” lanjut pria berkaca mata ini.
“Kami juga mendukung kompetisi klub Eropa di bawah payung UEFA. Jadi sekali lagi sudah sangat jelas: pintu menuju Liga Super di FC Bayern masih tertutup,” pungkasnya.