Erick mengaku sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mendorong kualitas wasit. Oleh sebab itu, dia mengancam akan mempidanakan wasit nakal yang bermain kotor.
“Wasit itu juga manusia. Kita sudah dorong wasit itu ada BPJS Kesehatan, pendanaan buat wasit, ya maksudnya secara dia meniup sudah standar yang bagus. Bahkan di liga sendiri akan buat ranking wasit. Kalau ternyata wasitnya masih kotor, ya kita penjarakan,” kata Erick kepada awak media, Rabu (27/9/2023).
Erick pun meminta pihak-pihak seperti pelatih atau pemain serta masyarakat untuk melapor jika ada kecurangan. Dia ingin tuduhan-tuduhan yang selama ini dikemukakan publik memiliki dasar yang kuat.
“Tapi kita beri kesempatan, tapi jangan begini. Jangan saling tuduh-tuduh, tetapi nggak ada bukti. Buktiin! Sekarang kita sudah punya Satgas Mafia Bola. Ya ada Pak Ara (Maruarar) Sirait, tokoh politik yang keras. Ada Najwa Sihab, ada Akmal (Marhali), ada Pak Ardan (Ariperdana). Mereka bisa punya hotline sekarang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Erick menegaskan publik sudah diberi akses yang mudah untuk melapor jika ada kecurangan dalam pertandingan. Terlebih Satgas Mafia Bola yang diketuai Maruarar Sirait menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian.
“Jadi apa? Saya pun siap dipanggil sama Satgas kalau ada kecurangan saya. Artinya apa? Sekarang publik diberi akses. Jadi kalau tadi media ada laporan, laporin ke Satgas,” tutur Erick.
“Apalagi kita sudah bekerja sama dengan kepolisian, karena kita mau serius membangun ini. Jadi jangan hanya rumor, laporkan. Saya mendorong laporkan,” tandasnya.