Ya, karena Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 yang digelar pada 10 November hingga 2 Desember itu yang membuat Tim Garuda harus dua kali beruntun melakoni laga away.
“Faktanya, agak menjadi beban bagi Pelatih Shin dan para pemainnya karena tidak bisa memanfaatkan keunggulan tuan rumah dalam dua pertandingan internasional di bulan November, bahkan harus menjalani perjalanan jarak jauh dari Basra ke Manila yang jaraknya sekitar 7.600km (jarak garis lurus) sekali jalan,” tulis Best Eleven lagi.
Permasalahannya lagi, menurut media Korea Selatan itu, Irak dalam 10 tahun terakhir tidak memainkan pertandingan internasional di kandang karena keamanan yang tidak stabil. Masalah keamanan ini berpotensi menganggu mental tim Garuda.
Best Eleven menulis, kurangnya pengalaman ekspedisi di sini mungkin merugikan Indonesia. Perjalanan ke Irak adalah sesuatu yang belum pernah dialami oleh Pelatih Shin, yang telah berkali-kali berkeliling dunia sepak bola Asia sambil memimpin tim nasional dan klub di berbagai level usia.
Untungnya, perjalanan ke Manila bisa lebih nyaman untuk skuad Indonesia karena memiliki iklim dan lingkungan yang mirip dengan Tanah Air.
“Namun memerlukan perjalanan yang sulit sejauh 7.600 km segera setelah perjalanan ke Basra, Irak. Sehingga diperkirakan para pemain dihantui rasa lelah akibat perjalanan jauh,” tulis Best Eleven.
“Selain itu, karena kondisi penerbangan lokal, pesawat harus transit melalui kota-kota di negara-negara Timur Tengah terdekat seperti Dubai. Oleh karena itu, beban perjalanan jarak jauh diperkirakan akan menjadi beban berat,” beber media tersebut.