JAKARTA, iNews.id – Media Vietnam, Soha, secara terang-terangan menyebut Timnas Indonesia U-22 sebagai lawan paling menakutkan bagi ambisi Vietnam U-22 dalam perebutan medali emas SEA Games 2025. Rasa waswas itu muncul karena Garuda Muda dinilai punya kekuatan penuh yang bahkan melebihi Thailand selaku tuan rumah.
Timnas Vietnam U-22 sendiri datang ke SEA Games 2025 dengan status juara Piala AFF U-23 2025. Skuad besutan Kim Sang Sik itu membawa mayoritas pemain yang mengantarkan Vietnam menjadi kampiun turnamen regional tersebut. Misi mereka jelas: merebut kembali medali emas yang terakhir kali didapatkan pada edisi 2021.
Namun jalan menuju puncak diprediksi tidak mudah. Pada edisi 2023, medali emas direbut Timnas Indonesia U-22 setelah mengalahkan Thailand U-22 melalui adu penalti dramatis. Kini, kedua raksasa Asia Tenggara itu kembali berdiri sebagai penghalang utama Vietnam di Thailand nanti.
Dalam analisisnya, Soha menyebut Vietnam U-22 mungkin tidak menemui hambatan berarti untuk lolos ke babak semifinal. Akan tetapi, perjalanan merebut emas disebut jauh lebih sulit karena mereka berpotensi bertemu Indonesia U-22 atau Thailand U-22 yang sama-sama membawa kekuatan besar.
“Para analis menilai U-22 Vietnam memiliki jalan cukup terbuka menuju semifinal, namun harus melalui dua tantangan besar, Thailand dan Indonesia, untuk bisa mengubah warna medali di SEA Games,” tulis Soha.
Media tersebut juga menyoroti ambisi Thailand sebagai tuan rumah yang ingin kembali berjaya setelah terakhir kali meraih emas pada 2017. “Thailand memiliki keuntungan sebagai tuan rumah dan bertekad merebut kembali gelar yang tidak mereka menangi sejak 2017,” sambungnya.
Namun perhatian terbesar Soha justru tertuju pada kedalaman skuad Indonesia U-22. Garuda Muda kali ini diperkuat nama-nama naturalisasi berkualitas seperti Ivar Jenner, Jens Raven, Mauro Zijlstra, Rafael Struick, hingga Dion Markx.
“Sementara itu, Indonesia merupakan juara bertahan dan diperkuat pemain naturalisasi berkualitas seperti Dion Markx, Ivar Jenner, Rafael Struick, Jens Raven, dan Mauro Zilstra,” terang Soha.