Dia menjelaskan pemerintah memprioritaskan pemain naturalisasi yang masih usia produktif. Hal itu agar pemain itu dapat berkarier jangka panjang Timnas Indonesia.
"Fokus kami kalau bisa kami mencari di usia-usia masih muda bukan senior. Tadi memang perintah dan kebijakan kami bukan hanya di sepak bola tapi juga di semua cabang olahraga," ujarnya
Dito Ariotedjo mengatakan siapapun pemain berdarah Indonesia di luar negeri berhak membela Timnas Indonesia. Namun, pemain itu sesuai kebutuhan dan punya garis keturunan pertama dan kedua dari keluarga.
"Jadi ini adalah langkah kita memberikan hak yang sama. Sebab, diaspora memang lahirnya orang tuanya Indonesia. Namun lahirnya di luar, itukan memiliki hak yang sama harusnya, jadi yang pasti pembinaan lokal kita, kita adalah fokus, tidak akan hilang, memang kita padukan dengan potensi diaspora," katanya.