Namun, di balik pujian itu, Conte melontarkan pernyataan yang mengejutkan. Dia menolak anggapan Napoli kini menjadi kekuatan dominan di Italia. “Tidak, saya tidak merasa pantas mengatakan itu. Saya akan berbohong jika mengatakan kami siap,” tegas Conte.
Menurut dia, keberhasilan Napoli musim lalu diraih dengan skuad yang terbatas, sementara pada musim ini banyak pemain baru yang masuk. Karena itu, Conte menilai timnya masih dalam tahap pembangunan dan belum siap memimpin persaingan Serie A.
Conte bahkan menegaskan target realistis Napoli di liga domestik. “Jika melihat klasemen Serie A, kami harus berusaha bertahan sedekat mungkin dengan zona Liga Champions selama mungkin. Ini akan menjadi tahun yang sangat sulit,” kata dia.
Napoli tampil di final dengan susunan pemain yang sama seperti saat mengalahkan Milan, meski kehilangan beberapa pemain penting seperti Kevin De Bruyne, Andre Frank Zambo Anguissa, Billy Gilmour, dan Alex Meret. Keterbatasan itu tak menghalangi Napoli meraih trofi, tetapi tetap menjadi catatan bagi Conte.
Menanggapi anggapan kemenangan Napoli hanya ditentukan aksi individu David Neres, Conte menepisnya. “Itu adalah penampilan tim yang hebat. Kami menciptakan banyak peluang dan mempersiapkannya dengan analisis yang matang,” ujar dia, menegaskan bahwa organisasi tim tetap menjadi kunci utama.