Publik SUGBK dibuat bersorak menit ke-17. Boaz berhasil membawa Timnas Indonesia memimpin usai merobek gawang Uruguay, si juara dunia dua kali.
Pemain Papua itu menerima umpan dari Bambang Pamungkas. Dia terlepas dari jebakan offside dan tanpa ampun merobek gawang Uruguay kawalan Juan Guillermo Castillo.
Presiden RI saat itu Susilo Bambang Yudhoyono yang datang ke SUGBK semringah. Tapi Uruguay tetaplah Uruguay.
Tim berjuluk La Celeste itu tak panik dan bahkan bisa membalikkan keadaan. Edinson Cavani membuka keran gol Uruguay pada ke-35 dan disusul gol Luis Suarez pada menit ke-43.
Keunggulan 2-1 Uruguay bertahan hingga turun minum. Setelahnya La Celeste menggila di babak kedua.
Suarez dan Cavani masing-masing mencetak dua gol tambahan dan membuat mereka mencatatkan hattrick. Suarez mengukir namanya di papan skor pada menit ke-54 dan 70' (penalti), sedangkan gol tambahan Cavani tercipta pada menit ke-80 serta 83.
Sebastian Eguren turut membobol gawang Timnas Indonesia kawalan Markus Horison pada menit ke-58. Duel tersebut pun berakhir untuk kemenangan tim tamu 1-7.
Itu bukan kali pertama Timnas Indonesia vs Uruguay digelar. Kedua tim juga pernah bertemu 19 April 1974.
Saat itu Skuad Garuda dilatih Djamiaat Dhalhar. Secara mengejutkan Timnas Indonesia mampu mengalahkan Uruguay 2-1.