Piala Kemerdekaan 2025 menghadirkan lawan-lawan tangguh. Garuda Asia mencatat empat poin dari tiga laga: imbang 2-2 dengan Tajikistan, menang 2-0 atas Uzbekistan, dan kalah tipis 1-2 dari Mali. Bagi Nova, itu adalah ujian nyata yang akan memperkuat mental para pemainnya.
“Kita bisa melihat secara kualitas, Mali, Tajikistan, Uzbekistan sangat baik. Saya sangat-sangat senang kita dapat pelajaran yang sangat banyak, akhirnya kita bisa melakukan evaluasi untuk ke depannya kita bisa lebih baik lagi,” tegas Nova.
Garuda Asia tidak punya waktu lama untuk larut dalam hasil runner-up. Usai turnamen, tim langsung bertolak ke Bulgaria untuk melanjutkan pemusatan latihan. Dari sanalah Nova akan meramu finalisasi skuad terbaik sebelum bertarung di Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.
Indonesia tergabung di Grup H yang disebut-sebut sebagai “grup neraka” bersama Brasil, Honduras, dan Zambia. Nova sadar tantangan besar menanti, tapi dia percaya tempaan keras di Piala Kemerdekaan menjadi modal untuk menghadapi tim raksasa dunia.