Menurut Ole, setiap pemimpin punya gaya yang unik dan efektif dalam konteks berbeda. Gaya tenangnya justru ia anggap sebagai kekuatan, terutama dalam situasi ketika tim membutuhkan ketenangan dan fokus.
“Saya bukan tipe yang akan marah-marah atau berdebat dengan wasit. Saya lebih memilih bermain dan berdiskusi dengan rekan setim tentang bagaimana kami bisa berkembang,” ujarnya.
Meski begitu, Ole tidak menampik bahwa Jay Idzes juga memiliki keunggulan tersendiri sebagai kapten.
“Orang seperti Jay penting juga, dia yang akan bersuara ke wasit kalau diperlukan. Dia masih muda, tapi luar biasa. Suaranya itu salah satu kualitas terbaiknya,” tambah Ole.
Kini, fokus Ole Romeny adalah pulih total agar bisa kembali memperkuat Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda akan menghadapi dua lawan berat, yakni Arab Saudi pada 9 Oktober dan Irak pada 12 Oktober 2025 di Grup B.
Dua pertandingan tersebut sangat penting bagi peluang Indonesia melangkah lebih jauh. Hanya juara grup yang berhak lolos otomatis ke Piala Dunia 2026, sementara posisi runner-up harus berjuang di jalur playoff.
Dengan ketenangan, kedewasaan, dan visi kepemimpinan yang dimilikinya, Ole Romeny diyakini bisa menjadi sosok penting bagi Timnas Indonesia, bukan hanya sebagai pencetak gol, tetapi juga sebagai inspirasi bagi rekan-rekannya di lapangan hijau.