Sebenarnya, beberapa klub besar Liga 1 sudah memiliki akademi pemain muda yang cukup mapan. Contohnya adalah Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Bali United. Akademi-akademi ini menjadi tempat lahirnya banyak talenta muda yang kemudian naik ke level profesional.
Untuk mengasah kemampuan para pemain muda, Liga 1 menggelar kompetisi Elite Pro Academy (EPA) yang terdiri dari beberapa kategori usia, mulai dari U-14, U-16, U-18, hingga U-20. Kompetisi ini berfungsi sebagai ajang seleksi sekaligus pengembangan bakat muda dari berbagai klub di Indonesia.
Patrick Kluivert memberikan pujian khusus kepada Bali United atas keberhasilannya mengembangkan pemain muda melalui akademi yang terorganisir dengan baik.
“Bali United sudah memiliki tahapan itu dan terus menunjukkan perkembangan yang baik,” ungkap Kluivert. Fasilitas dan program latihan di klub yang dikenal dengan julukan Serdadu Tridatu ini dianggap menjadi model pembinaan yang ideal.
Pembinaan pemain muda di akademi klub tidak hanya penting bagi klub itu sendiri, tetapi juga menjadi sumber utama untuk memperkuat Timnas Indonesia. Dengan mental dan teknik yang diasah sejak dini, para pemain muda diharapkan mampu membawa Timnas meraih prestasi lebih tinggi di kancah internasional.
Meski sudah ada beberapa klub dengan akademi yang cukup maju, tidak semua klub Liga 1 memiliki fasilitas dan program pembinaan yang memadai. Ini menjadi tantangan besar bagi PSSI dan pengelola Liga 1 untuk mendorong semua klub agar serius membangun akademi yang berkualitas.
Kluivert mengingatkan investasi dalam akademi pemain muda adalah strategi jangka panjang yang akan memberikan hasil berkelanjutan. Klub yang fokus pada pembinaan akan mendapatkan keuntungan berupa regenerasi pemain yang siap tampil di level tertinggi tanpa harus selalu mengandalkan pemain asing.