Dalam pertandingan itu sendiri, Oxford United tampil gemilang. Enam gol mereka dicetak oleh Mark Harris (4’, 30’), Michal Helik (45’), Tom Bradshaw (52’), Przemysław Płacheta (56’), dan Brian De Keersmaecker (68’). Sementara Liga Indonesia All-Stars membalas melalui Riko Simanjuntak (14’), Rizky Febrianto (74’), dan Eksel Runtukahu (80’).
Namun, Rowett juga tak lupa memberikan pujian kepada tim lawan. Ia menilai pasukan Rahmad Darmawan memberi perlawanan sengit dan berkontribusi besar terhadap jalannya laga yang berlangsung atraktif dan kompetitif.
“Saya pikir All-Star Indonesia juga berkontribusi besar pada pertandingan ini,” ungkap Rowett.
Pelatih berusia 51 tahun itu menambahkan bahwa selain sebagai ajang uji coba strategi, pertandingan ini juga menjadi pembelajaran penting dalam menghadapi tekanan penonton besar di luar negeri.
“Ini bukan hanya soal sepak bola, tetapi juga soal bagaimana merespons atmosfer luar biasa seperti ini,” tegasnya.
Kemenangan ini membuat Oxford United memimpin sementara Grup A Piala Presiden 2025. Sementara Liga Indonesia All-Stars harus segera melakukan evaluasi jika ingin menjaga peluang mereka lolos ke fase selanjutnya.
Lebih dari sekadar skor, laga ini membuktikan Indonesia mampu menyuguhkan pertandingan berkelas dengan atmosfer yang memukau. Apresiasi Rowett menjadi validasi SUGBK tetap menjadi salah satu stadion paling ikonik dan menggugah di Asia Tenggara.