“Kami kebobolan gol dalam penguasaan bola yang sangat singkat. Setelah satu jam bermain, ketika Anda berada di belakang, itu jelas menjadi sulit,” tambah Galtier.
Lebih lanjut, Galtier mengaku frustasi dengan penampilan anak asuhnya. Pelatih berusia 56 tahun itu mengatakan, Les Parisiens bisa saja menang andai mencetak gol lebih dulu. Ia pun pasrah PSG gagal lolos ke delapan besar.
“Saya tidak tahu apakah itu pelajaran yang bisa dipelajari tetapi itu adalah frustrasi, kekecewaan. Jika kami cukup beruntung untuk membuka skor, permainan pasti akan berbeda. Sayangnya, Munich yang melakukannya sebelum kami,” tuturnya.