Essex juga sudah menyadari kesalahan yang dilakukan pemainnya. Mereka berjanji akan lebih mendidik para pemain untuk lebih menghargai keragaman di luar lapangan.
“Untuk jangka waktu yang cukup lama, Essex memiliki tim yang beragam dengan pemain dari latar belakang, agama, dan ras yang berbeda, di mana kriket adalah jantung komunitas ini,” bunyi pernyataan tim.
“Klub bekerja keras dan akan terus menghadirkan kriket kepada siapa saja dan mendidik tentang keragaman. Tetapi pekerjaan lebih lanjut perlu dilakukan di bidang olahraga dan masyarakat secara umum, untuk memperluas pengetahuan orang dan membuat mereka lebih sadar akan perbedaan budaya.”
Sebelumnya Timnas Kriket Inggris sudah mencotohkan tentang menghargai keragaman beragama. Semua pemain kompak menyuruh Moeen Ali dan Adil Rashid untuk menyingkir sebelum menyemprotkan sampanye usai menjuarai Piala Dunia 2019.
Di sepak bola kejadian guyur bir juga pernah menimpa pemain muslim. Kala itu, Franck Ribery yang beragama Islam sangat marah saat rekan setimnya Jerome Boateng menyiramnya dengan bir usai Bayern Munchen juara Bundesliga pada 2013.