“Rekan satu tim saya menatap saya dan tertawa. Mereka tahu saya tidak akan melakukannya. Beberapa hari yang lalu, ada Hari Penghapusan Kekerasan Gender. Tapi gerakan mengheningkan cipta ini tidak dilakukan untuk para korban. Jadi saya saya tidak bersedia melakukannya untuk pelaku kekerasan,” kata Dapena dikutip dari Marca, Senin (30/11/2020).
“Saya menolak untuk mengheningkan cipta untuk pemerkosa, pedofilia dan pelaku kekerasan. Saya harus duduk di lapangan dan membalikkan punggung. Untuk menjadi pemain, pertama-tama harus menjadi pribadi dan memiliki nilai di luar keterampilan yang ada,” ujarnya.
Usai menolak melakukan tribut untuk Maradona, nasib apes menimpa Dapena dan kawan-kawan. Sebab tim mereka hancur lebur dibantai dengan skor mencolok 0-10 dari Deportiva de Abegondo.