JAKARTA, iNews.id – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, akhirnya merasakan manisnya gelar Korea Open 2025. Kemenangan itu terasa istimewa karena untuk pertama kalinya Jojo –sapaan akrabnya– tampil sebagai juara dengan status nonpelatnas PBSI.
Sejak memutuskan hengkang dari pelatnas pada Mei 2025, Jonatan menghadapi banyak pertanyaan soal masa depannya. Namun, gelar di Korea Open menjadi jawaban bahwa dirinya tetap mampu bersaing di level elite dunia meski tanpa naungan resmi PBSI. Terlebih, kemenangan ini juga mengakhiri puasa gelar Jojo sejak Badminton Asia Championships 2024.
Jonatan mengakui perjalanan menuju gelar ini tidak mudah. Cedera sempat menghambat performanya, bahkan membuatnya harus bergantung pada obat pereda sakit untuk bertanding. Namun, berkat dukungan tim profesional yang ia rekrut sendiri, kondisi fisiknya berangsur membaik.
“Dulu jalan saja sakit, main harus minum obat. Sekarang benar-benar free pain, enggak perlu obat lagi,” ungkapnya kepada iNews.
Dengan status profesional, tanggung jawab lebih besar ia pikul. Jojo mengaku harus mengatur biaya, program latihan, hingga proses recovery sendiri. Namun, justru dari situ ia merasakan perhatian penuh dari tim yang dibentuk khusus untuk dirinya.
“Bedanya adalah saya pakai uang sendiri, lebih tanggung jawab. Program latihan pun benar-benar sesuai dengan kebutuhan saya,” kata Jonatan sambil tersenyum.