Sementara itu, CEO The Footballicious selaku promotor acara, Andhika Suksmana, menegaskan bahwa turnamen ini menjadi bukti kuat pentingnya pembinaan usia dini. Ia juga menyoroti sukses Farrel Luckyta, pemain terbaik tahun lalu yang mendapat pengalaman di Girona FC dan kini membela Timnas U-16. “Keberhasilan Farrel menjadi bukti nyata turnamen ini berkontribusi langsung dalam mencetak talenta muda berkualitas,” katanya.
Grand Final 2025 ini semakin istimewa karena LALIGA baru saja dianugerahi penghargaan internasional di World Football Summit Hong Kong. Gelar “Honor for Transformative Partnerships Shaping the Future of Sport” diberikan atas kontribusi LALIGA dalam mendukung sepak bola akar rumput Asia Tenggara, termasuk melalui turnamen di Indonesia.
Hadir pula Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, yang menyerahkan piala juara sekaligus memberi motivasi kepada para pemain muda. Ia menekankan bahwa turnamen ini membuka jalan lahirnya bintang-bintang baru Indonesia.
“Kehadiran LALIGA tentu kita sambut positif. Semoga ke depan semakin banyak peluang terbuka untuk pemain muda Indonesia,” jelasnya.
Puncak acara ditutup dengan pengumuman 10 penghargaan, mulai dari juara kategori, pelatih terbaik, hingga Most Valuable Player (MVP). Istimewanya, MVP tahun ini mendapat kesempatan berangkat ke Spanyol untuk merasakan pengalaman langsung atmosfer sepak bola Eropa.
Juara 1: CS Private Soccer
Juara 2: Garuda Lampung FC
Juara 3: Djanur Football Academy
Pelatih Terbaik: Ahmad Sahal (CS Private)
Juara 1: Akademi Persib Bandung
Juara 2: Bintang Putra Sidoarjo
Juara 3: Jatira Bandung Soccer
Pelatih Terbaik: Gilang Fauzi Ramdani (Akademi Persib Bandung)
Most Valuable
Player (MVP): Mohammad Setyo Kusumo (Bintang Putra Sidoarjo)