MOSKOW, iNews.id – Sudah 12 tahun lamanya Inggris tak pernah merasakan kemenangan pada fase gugur sebuah turnamen. Tim berjuluk Tiga Singa itu berharap kerinduan itu bisa tuntas saat menghadapi Kolombia pada 16 besar Piala Dunia 2018 di Spartak Stadium, Moskow, Rabu (4/7/2018) dini hari WIB.
Dalam empat pagelaran terkini, sejak terakhir menang atas Ekuador pada 16 besar Piala Dunia 2006, Inggris selalu kalah setiap memasuki babak knockout.
Pada Piala Dunia 2010, negeri monarki itu dipermak 1-4 oleh Jerman pada 16 besar. Kemudian, Pada Piala Eropa 2012, setelah lewati penyisihan grup, mereka juga tersingkir karena kandas adu penalti kontra Italia di perempat final.
Pada Piala Dunia 2014 nasib Inggris lebih parah karena tak lolos penyisihan grup. Kemudian, pada Piala Eropa 2016, Tiga Singa juga terhenti pada 16 besar karena rontok 1-2 di tangan Islandia.
Namun, kondisi itu tak membuat pasukan Inggris ciut nyalinya. Di turnamen yang penuh kejutan tahun ini, mereka tetap berani bermimpi setinggi mungkin. Mereka ingin mengulangi sukses menjadi juara seperti edisi 1966.
Tersingkirnya Spanyol membuat Inggris menjadi satu-satunya mantan juara yang ada di bagan fase gugur di sebelah kanan. Jika mereka melewati Kolombia, maka Harry Kane dkk akan menghadapi pemenang duel Swedia kontra Swiss di perempat final. Setelah itu, Inggris bakal menantang Rusia atau Kroasia pada semifinal.
Namun, Pelatih Inggris Gareth Southgate menegaskan tak mau memikirkan siapa lawan mereka berikutnya dan bagaimana skenario perjalanan ke laga puncak.
“Saya pikir kami pernah berkali-kali dalam posisi ini selama beberapa tahun terakhir. Tidak ada gunanya bagi kami untuk berpikir tentang apa yang mungkin terjadi setelah pertandingan nanti. Kami fokus pada penampilan nanti dan kemudian mungkin semuanya akan terjadi,” Southgate menegaskan, dikutip AFP.
Sang nakhoda menjadikan kekalahan mengejutkan Inggris dari Islandia pada Piala Eropa dua tahun lalu menjadi peringatan buat timnya. Mereka tak mau mimpi buruk itu kembali terjadi.
Di Rusia, Inggris pantas bermimpi tinggi setelah penampilan apik mereka di fase grup. Di dua laga awal, pasukan Southgate mampu tampil tokcer mencetak delapan gol dan hanya kebobolan satu. Di laga ketiga saat tampil dengan tim pelapis, Inggris “mengalah” 0-1 dari Belgia untuk menghindari berada di jalur kanan yang berat.