PORTO, iNews.id - Manchester City dihantui kutukan saat jumpa Chelsea pada final Liga Champions. Kedua tim bersua di Estadio Do Dragao, Porto, Portugal, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.
City pertama kali tembus laga pamungkas kompetisi antarklub paling bergengsi di Benua Biru itu. Sejarah mencatat tim debutan selalu kalah pada final All English Liga Champions.
Chelsea pernah merasakannya pada 2008. Kemudian Tottenham Hotspur mengalami hal yang sama 11 tahun kemudian.
Tapi Pelatih The Citizens Pep Guardiola tak ciut nyali. Dia percaya diri bisa menghapus kutukan.
"Terkadang klub membutuhkan banyak final untuk juara. Tapi yang lain hanya butuh satu kesempatan. Mudah-mudahan itu yang terjadi. Kami baru dalam banyak hal. Kami juara Liga Inggris berturut-turut untuk pertama kali. Mencapai semifinal Liga Champions kedua kali, mencapai final pertama kali," kata Guardiola dikutip dari laman resmi klub.
“Saya sangat percaya diri dengan tim saya. Anda tidak dapat membayangkan betapa yakinnya saya dengan tim ini dan apa yang harus kami lakukan," ujar mantan bos Barcelona dan Bayern Munchen itu.
Tapi setidaknya Guardiola lebih berpengalaman di final Liga Champions ketimbang Pelatih Chelsea Thomas Tuchel. Sebab dia sudah dua kali juara bersama Barcelona 2009 dan 2015.