Suleiman wafat meninggalkan seorang istri dan lima anak. Laporan dari Al Jazeera menyebut bahwa kematiannya terjadi usai diserang Israel di tengah antrean warga yang menanti bantuan makanan dan medis di pusat distribusi.
Sejak akhir Mei, lebih dari 1.300 warga Palestina dilaporkan tewas di titik-titik distribusi bantuan.
Kehilangan Suleiman menjadi pukulan telak bagi rakyat Palestina dan komunitas sepak bola internasional. Warisan permainannya, semangat juangnya, dan keteladanannya akan selalu dikenang.
Suleiman bukan hanya pesepakbola, tapi simbol harapan dan perlawanan dalam tragedi kemanusiaan yang masih berlangsung. Dunia pun kembali diingatkan bahwa di balik konflik, selalu ada mimpi yang terenggut.