BASEL, iNews.id - Timnas Swiss salah satu tim kuda hitam di Euro 2020. Skuat yang dijuluki La Nati itu kerap bikin kejutan di turnamen-turnamen besar.
Terbaru pada ajang Piala Dunia 2018 di Rusia. Swiss berhasil menahan juara dunia lima kali Brasil dengan skor 1-1.
Di Euro 2016, mereka kembali bikin kejutan dengan lolos babak penyisihan grup usai bersaing dengan Prancis, Albania, dan Romania.
Dalam sejarah pesta sepak bola Benua Biru, Euro 2016, Swiss lolos sebagai runner up Grup A dua poin di belakang Prancis. Sayang, tim yang diasuh Vladimir Petkovic itu terhenti di babak 16 besar setelah bentrok dengan Polandia.
Tahun ini La Nati tentu ingin mencapai prestasi lebih baik. Berbekal pengalaman pemain bintang seperti Granit Xhaka (Arsenal), Xherdan Shaqiri (Liverpool) dan Manuel Akanji (Borussia Dortmund), Swiss tak bisa dipandang sebelah mata.
Bagi Swiss, ini akan menjadi kesempatan kelima mereka berpartisipasi di Euro. Mereka pertama kali tampil di ajang itu pada 1996. Prestasi terbaik adalah lolos fase grup Euro 2016.
Swiss cukup berambisi memperbaiki catatan itu. Terbukti, dalam lima penampilan terakhirnya, mereka belum terkekalahan. Shaqiri dan kolega empat kali menang dan cuma sekali imbang, itu pun ketika bentrok Timnas Spanyol di ajang UEFA Nations League yang berakhir dengan skor 1-1.
Swiss juga menempati posisi teratas dalam kualifikasi Grup D yang sangat kompetitif, di mana mereka hanya kalah sekali dan mengumpulkan 17 poin dari delapan pertandingan. Padahal, di kualifikasi, Swiss bersaing dengan negara-negara seperti Denmark dan Republik Irlandia.