Klub Bastia membeli Roger Milla karena dinilai memiliki performa yang baik pada saat sang pemain memperkuat Monaco. Di Bastia, Roger Milla kembali berhasil menjuarai Piala Prancis 1981.
Tak hanya sampai sana, Roger Milla pindah ke salah satu klub elite Prancis pada masanya, Saint Etienne. Di usianya yang kian menua, dia memperkuat tim Saint Etienne selama dua tahun dan pindah ke Montpellier. Di Montpellier, dia bermain di Piala UEFA yang pada saat itu usianya telah mencapai 36 tahun.
Jika berbicara tentang kariernya di Piala Dunia, Roger Milla telah ikut bertanding di Piala Dunia selama tiga edisi yaitu 1982, 1990 dam 1994. Dia menjadi pemain tertua yang tampil di Piala Dunia dengan usianya yang menginjak 42 tahun pada edisi 1994.
Hebatnya dia memegang rekor sebagai pencetak gol tertua di Piala Dunia. Enam bulan setelah Piala Dunia 1994, Roger Milla mentas di Kompetisi Liga Indonesia.
Dia melanjutkan karier sepak bolanya di klub Indonesia. Awalnya, Roger Milla bergabung dengan Pelita Jaya. Masa debutnya di Pelita Jaya pada 1995 langsung memberikan kesan baik. Roger Milla berhasil membawa timnya menang telak atas Persiku Kudus dengan skor 5-0.
Ketika bermain di Pelita Jaya, dia berhasil mencetak 16 gol. Namun, kontraknya dengan Pelita Jaya habis. Setelah itu, ia direkrut oleh Putra Samarinda. Tak jauh berbeda dengan di Pelita Jaya, Roger Milla juga mengantarkan Putra Samarinda hingga babak 12 besar Liga Indonesia edisi kedua.
Lalu, di usianya yang sudah 47 tahun, Roger Milla memutuskan untuk pensiun. Putra Samarinda menjadi klub sepak bola terakhir yang dia perkuat.