Abdul Fikri menyebut, bila dari hasil peninjauan kali ini progres pembangunan stadion masih di persentase 30 persen dari total yang ditargetkan. Tetapi dia belum melihat secara fisik pembangunan sisi bagian stadion mana yang dilakukan, karena dia dan empat anggota Komisi X hanya menerima penjelasan dari PT Waskita Karya, selaku pemenang tender pengerjaan proyek pembangunan.
"Ini tadi ada beberapa yang sudah 50 persen, ada yang baru 30 persen. Semua rata-rata 30 persen, semua total baru 30 persen. Targetnya Desember 2024 selesai," bebernya.
"Kalau secara fisik kita enggak paham, nggak tahu kita dapat 30%, kita terima saja. Kita bukan ke fisik sebetulnya, hanya problematika fisik sudah diselesaikan belum," tuturnya.
Makanya dia memastikan, proses pembangunan Stadion Kanjuruhan, agar sesuai spesifikasi dan anggaran yang dikeluarkan oleh negara melalui APBN, di beberapa stadion di Indonesia.
Keinginan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang menginginkan Pintu 13 tidak dibongkar dan didirikan monumen untuk berdoa juga diperhatikan.
"Sungguh pun Gate 13 itu masih di-hold, karena ada beberapa pihak yang minta itu diabadikan. Saya kira itu kita enggak tahu. Ini makanya kenapa Komisi X datang tadi sudah dijelaskan anggarannya berapa, anggaran Rp330 miliar, sekarang berapa persen, itu diekspos, disampaikan kepada publik," ucapnya.