“Apalagi tadi sudah saya sampaikan kedua figur ini bisa berbagi yang bagaimana mereka naik turun dalam membangun karier. Jadi waktu kita promo itu bukan cuma promo U-17 tapi promo mengenai kehidupan para pemain sepak bola yang bagaimana membina karier dari muda dan apa kesulitan mereka,” ujarnya.
“Ini jadi saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda gitu dan saya berharap ini juga menjadi dorongan untuk para pemain muda Indonesia yang kita bisa siapkan terus menerus,” tutur Erick.
Erick bersyukur FIFA memberi kebebasan kepada PSSI untuk berimprovisasi dalam mempromosikan Piala Dunia U-17 2023. Erick juga PSSI memikirkan dengan sangat matang perihal siapa sosok yang digandeng menjadi ambassador Piala Dunia U-17 2023.
“Memang waktu itu kepikirnya apakah kita mempromosikan dengan public figur di luar sepak bola atau kembali ke akar kita yaitu sepak bola. Lalu apakah dari luar negeri atau yang berhubungan darah dengan kita,” jelas Erick.
“Dari diskusi waktu itu kami di LOC akhirnya putuskan kita kembali ke akar, yaitu sepak bola. Kita juga cari alternatif dan tentu maunya sepasang,” lanjut eks Presiden Inter Milan itu.
“Nanti kalo enggak, laki lagi laki lagi. Jadi kita cari ada perempuan dan laki-laki dan kita lihat juga figurnya yang cocok, jadi kita coba mengontak Radja dan Sabreena,” tandasnya.