RD juga menyampaikan bahwa dirinya selalu menyemangati pemain dengan yel-yel khas sebelum pertandingan.
"Makanya saya dalam yel-yel tos itu selalu saya sampaikan, ketika meneriakkan Indonesia All Star, mereka harus main tiga kali. Main tiga kali tentu kita harus lolos dari fase grup," ujarnya lebih lanjut. Ungkapan ini menjadi sinyal kuat bahwa RD menargetkan setidaknya timnya bisa tampil hingga semifinal.
Menghadapi Oxford United di laga pembuka pada 6 Juli 2025 nanti tentu bukan tantangan ringan. RD menyadari sepenuhnya bahwa menyatukan pemain dari berbagai klub dengan karakteristik berbeda dalam waktu singkat akan memerlukan adaptasi cepat dan pendekatan psikologis yang tepat.
"Ini tantangan tersendiri buat saya untuk memaksimalkan kemampuan mereka," kata pelatih berusia 58 tahun tersebut.
Turnamen ini tidak hanya penting secara prestasi, tetapi juga dari sisi prestise dan finansial. Total hadiah yang diperebutkan dalam Piala Presiden 2025 mencapai Rp11,5 miliar, dengan rincian: juara pertama meraih Rp5,5 miliar, runner-up Rp3 miliar, posisi ketiga Rp2 miliar, dan peringkat keempat mendapatkan Rp1 miliar. Hal ini menjadi motivasi tambahan bagi setiap tim untuk tampil maksimal sejak laga pertama.
Bagi RD, ini bukan sekadar ajang pramusim, melainkan momen untuk menunjukkan kualitas pemain lokal di hadapan publik nasional dan internasional. Dengan segala keterbatasan dan waktu yang singkat, RD tetap yakin Liga Indonesia All-Stars memiliki potensi untuk mengejutkan dan menjadi pesaing serius di Piala Presiden 2025. Harapan besar pun kini bergantung pada kematangan strategi serta semangat juang para pemain terpilih dari Liga 1.