Tuchel mencontohkan pertemuan dengan Real Madrid pada semifinal Liga Champions musim lalu. Kala itu, Kai Havertz dan kawan-kawan menyingkirkan Los Blancos dengan agregat 3-1 dan melenggang ke final.
Menurut Tuchel, kala itu Chelsea memainkan intensitas permainan yang begitu tinggi sehingga Real Madrid tidak bisa berbuat banyak. Meski tidak banyak menguasai bola, tetapi timnya mampu menciptakan banyak peluang dengan duel fisik dan intensitas tinggi.
“Misalnya musim lalu, kami melakoni leg kedua di Stamford Bridge, itu adalah laga yang sangat intens, tetapi kami juga kehilangan penguasaan bola,” tuturnya.
“Jadi secara logis, penguasaan bola saja tidak mencerminkan bahwa Anda tidak bermain dengan intensitas yang cukup,” tutupnya.