Kericuhan antara dua kubu tak terhindarkan. PSM sudah memberikan klarifikasi atas kasus ini.
"PSM melakukan pergantian 3 pemain secara bersamaan di 1 menit terakhir pertandingan, tepatnya di menit 90+7. Pergantian pemain ini memanfaatkan slot pergantian yang terakhir," tulis PSM di laman media sosial resmi mereka dikutip, Senin (23/12/2024).
"Kemudian prosedur selanjutnya adalah menyerahkan form pergantian pemain kepada wasit cadangan. Setelah form pergantian pemain diserahkan, wasit cadangan kemudian juga mengecek keabsahan tiga pemain tersebut dan dinyatakan sah untuk bermain," lanjut PSM.
"Setelah itu dilakukan, prosedur selanjutnya sudah menjadi kewenangan dari perangkat pertandingan. Dalam hal ini adalah wasit yang memimpin pertandingan dan wasit cadangan. Keduanya yang mengatur keluar dan masuknya pemain pengganti dan yang diganti," PSM melanjutkan.
Intinya PSM memastikan jika sudah melakukan prosedur yang benar saat melakukan pergantian pemain. Juku Eja hanya mengikuti arahan wasit.
"Dalam insiden PSM vs Barito Putera, pemain pengganti PSM masuk ke dalam lapangan berdasarkan arahan dari wasit cadangan," tulis PSM.
"Begitu pun juga pemain yang digantikan, yang tentu saja mengikuti arahan dari wasit utama dimana pada keadaan tersebut menetapkan play on sehingga pemain tidak dapat dan tidak diminta oleh wasit utama untuk meninggalkan lapangan."
Hingga detik ini PSSI belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun PSM bisa mendapat hukuman berat jika terbukti bersalah memainkan 12 pemain dalam satu laga.