MANCHESTER, iNews.id - Roy Keane, legenda Manchester United, mengungkap pengalaman uniknya saat masih aktif bermain, termasuk dilarang menghadiri pesta Natal klub. Keane, 54 tahun, dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah Setan Merah dengan 480 penampilan di semua kompetisi dan 51 gol.
Selama kariernya di Old Trafford, Keane meraih 7 gelar Liga Premier, 4 Piala FA, 4 Piala Komunitas FA, 1 Liga Champions UEFA, dan 1 Piala Interkontinental. Selain itu, ia juga pernah membela Nottingham Forest, Celtic, dan membukukan 67 caps bersama Timnas Republik Irlandia dengan 9 gol.
Pada 2023, Keane membocorkan kisah larangan menghadiri pesta Natal United dalam podcast Stick to Football bersama Sky Bet. Ia menceritakan bahwa insiden tersebut bermula saat ia cedera dan ikut pesta malam bersama tim cadangan.
"Saya dilarang masuk pesta Natal suatu tahun. Saya cedera, dan tim cadangan sedang mengadakan pesta malam dan saya ikut bersama mereka dan saya pikir ada sedikit masalah di Manchester. Para pemain tim utama akan pergi keluar beberapa hari kemudian dan Sir Alex Ferguson datang, di depan semua orang, dan mengatakan bahwa jika ada yang terlihat minum bersama saya hari itu, mereka akan didenda," ungkap Keane.
Karena kekhawatiran denda dari Sir Alex Ferguson, Keane akhirnya merayakan Natal sendirian.
Mantan rekan setimnya, Gary Neville, mengungkap pengalaman horor saat pesta Natal United lainnya. Ia mengatakan bahwa minumannya dicampur sesuatu yang membuatnya hampir kehilangan nyawa.
"Saya pikir saya akan mati. Seseorang mencampurkan sesuatu ke dalam minuman saya; saya tidak tahu dengan apa, tetapi itu sangat buruk. Saya bersama David Beckham dan Ben Thornley menempatkan saya di taksi dan dia menyuruh saya pulang, tetapi saya mengatakan kepada sopir taksi untuk membawa saya ke rumah sakit," cerita Neville.
"Saya sampai di rumah sakit, dan cukup ramai, dan akhirnya saya tertidur di dek, dan saya ingat salah satu perawat datang kepada saya dan bertanya apakah itu hanya minuman, yang saya jawab ya, dan baru saat itulah saya menyadari bahwa saya mungkin telah dibubuhi obat. Saya akhirnya tidur di rumah sakit, bangun sekitar dua jam kemudian dan saat itu belum ada telepon seluler dan saya berusia 18 tahun, jadi saya menggunakan telepon rumah sakit untuk menelepon pacar saya agar menjemput saya."