Menurutnya, Bojan Hodak memiliki alasan taktikal yang jelas dalam pengambilan keputusan tersebut, terutama setelah kehilangan satu pemain akibat kartu merah. Saddil mengaku memahami situasi itu setelah berbicara langsung dengan pelatih dan tim usai pertandingan.
“Itu murni kesalahan saya sendiri. Karena saya ingin bermain di level seperti yang diinginkan Bobotoh, pelatih, dan tim, yaitu di level yang lebih tinggi. Saya marah pada diri saya sendiri, tidak untuk orang lain, karena saya ingin berkembang dan mau maju untuk kebaikan tim ini, itu saja,” katanya.
Ingin Fokus Bangkit dan Beri yang Terbaik untuk Persib
Saddil menjelaskan bahwa dirinya telah meminta maaf secara langsung kepada Bojan Hodak dan seluruh anggota tim. Ia menilai klarifikasi ini penting agar tidak ada kesalahpahaman di dalam skuad maupun di kalangan Bobotoh yang menilai gestur emosionalnya secara keliru.
Dia menegaskan komitmennya untuk memperbaiki diri dan kembali tampil lebih baik di laga-laga berikutnya. “Saya sadar harus bisa mengontrol emosi di lapangan. Saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk tim ini,” ucapnya dengan nada reflektif.
Dengan permintaan maaf terbuka dan komitmen baru, Saddil berharap dukungan Bobotoh tetap mengalir. “Saya tahu Bobotoh selalu ingin yang terbaik untuk tim ini. Saya pun ingin hal yang sama,” tutupnya.