Bung Kus cukup terkejut dengan keputusan yang diambil para pemain muda ini karena sedang memasuki usia emas. Dia mengambil contoh Ferarri yang kita tahu merupakan pemain kunci Persija Jakarta dan sering mendapat panggilan Timnas Indonesia.
“Bayangkan pemain sekelas Ferarri yang sedang menuju usia emas, pemain utama di Timnas kelompok usia, di Persija juga termasuk utama. Bukan hanya Ferarri saja, tapi ada Kakang, Frengky, Ginanjar, Rabbani, dan lain-lain,” ujarnya.
Bung Kus mengungkapkan fenomena ini menjadi bukti nyata para pemain masih gamang terkait masa depannya di dunia sepak bola Indonesia.
“Tapi nyatanya mereka tiba-tiba ikut pendidikan di tengah kompetisi berjalan. Jadi itu menggambarkan bahwa mereka masih gamang soal masa depan di sepak bola Indonesia,” ungkap Bung Kus.
“Jadi dengan segala keglamoran sepak bola Indonesia, tapi sebagian orang masih belum yakin sepak bola itu bisa menjadi jaminan untuk masa depan. Orang lebih memilih jaminan dari profesi yang sudah lebih teruji sebagai PNS, ASN, Polri, dan tentara,” ucapnya.