“Awalnya saya pikir kami akan diculik. Kami berlutut, mengangkat tangan. Kemudian mereka mulai memukul kami. Mereka memukul kaki saya dan mengatakan karier saya sudah berakhir. Tidak ada lagi sepak bola. Anda tidak akan bermain lagi,” ujarnya.
“Pada saat itu saya tidak tahu mereka polisi. Saya tidak tahu siapa mereka, jadi saya mencoba melarikan diri. Saya sangat panik, takut hidup saya berakhir,” tuturnya.
Akibat perlawanannya, Maguire dipenjara selama dua malam. Dia divonis bersalah, namun bisa melakukan pembelaan.
“Saya kapok. Saya tidak ingin ini terjadi kepada siapa pun. Ini pertama kalinya saya berada di dalam penjara. Saya menyesal terlibat dalam situasi ini. Saya bermain untuk salah satu klub terbesar di dunia. Saya menyesal sudah menyeret penggemar dan klub dalam masalah ini,” ucapnya.