SEOUL, iNews.id – Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya buka suara terkait tudingan keras yang menyebut dirinya berlaku kasar kepada pemain Ulsan HD FC. Dalam wawancara terbaru, pelatih berusia 55 tahun itu dengan tegas membantah isu kekerasan fisik dan verbal, sekaligus menyinggung bagaimana ia membangun kedekatan emosional dengan pemain-pemain Timnas Indonesia selama masa kepelatihannya.
Klarifikasi ini menjadi sorotan setelah kepergiannya dari Ulsan HD yang disebut-sebut tidak dalam kondisi harmonis, hanya dua bulan setelah penunjukannya sebagai pelatih kepala.
Spekulasi mulai mencuat setelah serangkaian hasil negatif Ulsan HD di bawah asuhan Shin Tae-yong. Isu mulai liar, bahkan muncul tuduhan bahwa sang pelatih melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap pemainnya.
Namun, Shin Tae-yong dengan tegas membantah hal tersebut.
“Filosofi sepak bola saya adalah, ‘Saya tidak mengumpat atau melecehkan pemain secara fisik.’ Mereka memanggil saya ‘Kepemimpinan ala kakak’,” ujar Shin Tae-yong dalam wawancara yang dikutip dari KBS, Rabu (15/10/2025).
Shin Tae-yong pun menepis anggapan bahwa gaya kepemimpinannya kasar. Ia justru mengaku membangun chemistry dengan pendekatan personal, seperti yang ia lakukan saat melatih Timnas Indonesia.
“Bahkan di Indonesia, saya suka menggoda dan bercanda dengan pemain yang bahkan tidak saya kenal bahasanya, dan begitulah saya menjadi dekat dengan mereka. Lalu, mereka melempar saya ke air. Selalu seperti itu,” ungkapnya.
Salah satu contoh yang disebutkan adalah saat ia bercanda dengan Marselino Ferdinan dengan menjewer telinganya—bukan sebagai hukuman, tapi sebagai bentuk kedekatan layaknya kakak kepada adik.