Tak hanya masalah jadwal, Shin Tae-yong juga menyoroti isu persiapan. Ia menyebut bahwa Arab Saudi dan Qatar berada dalam posisi lebih menguntungkan, karena hampir semua pemain mereka bermain di liga domestik. Ini membuat mereka bisa memanggil pemain timnas lebih cepat dan menyusun strategi matang jauh-jauh hari.
Bandingkan dengan Timnas Indonesia, yang sebagian besar pemain intinya bermain di luar negeri. Alhasil, waktu berkumpul menjadi sangat terbatas dan memengaruhi persiapan tim secara keseluruhan.
“Arab Saudi dan Qatar tidak memiliki pemain yang berkarier di luar negeri. Mereka bisa membuat pendek atau panjang liga, bagaimana pun caranya, buat mengumpulkan pemain Timnas berkumpul 7-10 hari sebelumnya,” ujar STY.
“Ini dugaan pribadi saya, soalnya mereka harus lolos Piala Dunia 2026. Jadi pemain Timnas-nya bisa dipanggil 7-10 hari lebih cepat,” tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Pernyataan Shin Tae-yong jadi peringatan keras bahwa perjuangan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jadwal yang merugikan, waktu persiapan minim, hingga lawan-lawan kuat menjadi tantangan nyata di depan mata.
Namun seperti biasa, semangat juang skuad Garuda tak bisa diremehkan. Meski peluang disebut tak sampai 30 persen, bukan berarti mustahil. Dukungan publik dan persiapan yang maksimal bisa jadi faktor kunci untuk membalikkan prediksi.