Kehadiran Simon diyakini memberi dampak langsung terhadap atmosfer latihan. Selain membawa semangat baru, keterlibatannya juga menambah kepercayaan diri para pemain muda, termasuk Putu Panji dan Fadly Alberto yang menjadi andalan lini belakang Garuda Muda.
Setelah TC di Bali berakhir pada 6 Agustus 2025, Timnas U-17 akan melanjutkan persiapan ke beberapa lokasi strategis seperti Medan, Dubai, Yogyakarta, dan Spanyol. Di Medan, mereka dijadwalkan mengikuti Piala Kemerdekaan 2025, turnamen mini melawan tiga negara peserta Piala Dunia U-17: Afrika Selatan, Panama, dan Tajikistan.
Turnamen uji coba ini akan menjadi ujian awal sebelum Indonesia terjun ke Grup H Piala Dunia U-17 bersama raksasa seperti Brasil, serta tim kuat Honduras dan Zambia. Grup ini disebut sebagai "grup neraka" dan menuntut kesiapan total dari skuad muda Indonesia.
Masukan dari sosok berpengalaman seperti Simon Tahamata sangat berharga dalam proses pembentukan tim. Dengan persiapan matang dan bimbingan dari figur senior, harapan untuk tampil lebih kompetitif di ajang dunia kini semakin terbuka lebar bagi Timnas Indonesia U-17.