Saat ini Al-Ammari bermain di Liga Swedia bersama Halmstads BK. Dia lahir di Jonkoping, Swedia, namun bisa memperkuat tim Singa Mesopotamia karena ayahnya orang Irak.
“Baru-baru ini saya ditanya tentang perbedaan antara pemain lokal dan keturunan. Dan jawaban saya tegas dalam hal ini, karena kami adalah saudara dan tidak ada perbedaan di antara para pemain,” dia menegaskan.
“Kami semua mewakili Timnas Irak, dan jika kami tidak memiliki hubungan persaudaraan, bagaimana kami akan bermain sepak bola bersama!” ujarnya.
“Sayangnya, siapa pun yang mencoba menciptakan perselisihan adalah kategori yang tidak tahu apa-apa tentang sepak bola.”
Bukan hanya Al-Hammadi, Timnas Irak juga punya Zidane Iqbal yang juga merupakan pemain blasteran. Alumnus akademi Manchester United itu lahir di Manchester dari ayah Pakistan dan ibu Irak.
“Saya kadang-kadang berkomunikasi dengan Iqbal. Pemain melewati periode yang sangat sulit, tetapi dia berlatih di level tinggi untuk kembali dengan baik,” kata Al-Hammadi.
“Dia adalah pemain berbakat dan sangat penting baginya untuk bermain dengan tim utama di Utrecht dan di liga. Sebagus pemain Belanda.”