Lebih lanjut, Vivin menegaskan bahwa PSSI berkomitmen memberikan yang terbaik bagi Timnas Indonesia agar segera bangkit dari kekecewaan gagal lolos ke ajang paling bergengsi di dunia tersebut.
“Kami juga ingin mengingatkan kembali, prestasi itu adalah investasi. Ini bukan cuma masalah biaya, tapi juga membutuhkan waktu dan strategi yang pas," ujarnya.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa PSSI ingin membangun fondasi jangka panjang, bukan hanya mencari solusi instan untuk hasil cepat.
Kekosongan kursi pelatih membuat Timnas Indonesia senior tidak berpartisipasi dalam FIFA Matchday periode November 2025. Sebagai gantinya, PSSI akan memaksimalkan waktu tersebut untuk mempersiapkan Timnas U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2025.
Ajang olahraga terbesar Asia Tenggara itu akan berlangsung di Thailand pada 9–20 Desember 2025, dengan cabang olahraga sepak bola pria digelar di Bangkok, Chiang Mai, dan Songkhla City pada 3–18 Desember 2025.
Langkah ini diambil agar program timnas tetap berjalan produktif meski tim senior tengah dalam masa transisi pelatih.
Proses pemilihan pelatih Timnas Indonesia bukan sekadar soal nama besar, tapi tentang membangun masa depan sepak bola nasional. Karena itu, PSSI meminta publik bersabar dan tetap percaya pada proses yang sedang berjalan.