Kedekatan Bosz dan Jordi Cruyff terjalin sejak keduanya pernah bekerja bersama di klub Israel, Maccabi Tel Aviv. Bosz mengungkapkan bahwa pada awalnya Jordi masih ragu untuk menerima tawaran bekerja di Ajax Amsterdam.
“Saya terkejut dia terbuka terhadap hal itu, karena di Tel Aviv dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak menganggap dirinya sebagai orang Belanda, tetapi sebagai orang Spanyol,” tutur Bosz.
“Dia tidak melihat dirinya akan mengambil langkah itu dalam waktu dekat. Saya tidak yakin, tetapi mungkin ada hubungannya dengan fakta bahwa dia menganggap ide bekerja untuk klub ayahnya (Johan Cruyff), Ajax, sebagai sesuatu yang romantic,” tambahnya.
Meski demikian, Bosz menilai keputusan Jordi Cruyff bergabung dengan Ajax Amsterdam bukan semata karena faktor nama besar sang ayah. Pelatih asal Belanda tersebut meyakini Jordi memiliki gagasan, visi, dan misi sendiri untuk membangun De Godenzonen—julukan Ajax Amsterdam—di masa mendatang.
Penunjukan Jordi Cruyff sebagai Direktur Teknik Ajax pun kini menjadi sorotan, baik di Eropa maupun Indonesia, mengingat perannya yang masih melekat dalam struktur PSSI hingga saat ini.