Thomas Doll benar-benar dibuat bingung karena dengan fenomena ini. Sebab, di Eropa tidak ada kejadian seperti ini, dimana seorang pemain yang sedang berjuang bersama timnya mengarungi kompetisi, tiba-tiba saja juga harus menjalani pendidikan kepolisian.
“Di Eropa juga tidak ada hal seperti ini, saya baru ketemu dengan hal seperti ini. Mungkin kawan-kawan media di sini lebih tahu bagaimana kondisi di sini (Indonesia), mana yang lebih baik buat Ferarri,” kata Thomas Doll.
Thomas Doll kecewa dengan keputusan yang dibuat Ferarri. Pasalnya, dia adalah salah satu pemain andalannya di jantung pertahanan Persija.
Ferarri merupakan salah satu dari sembilan pemain yang mengikuti pendidikan kepolisian tersebut. Delapan pemainnya yaitu Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Ananda Raehan, Kakang Rudianto, Dimas Juliano Pamungkas, Rabbani Tasnim, Daffa Fasya, dan Muhammad Faiz Maulana. Mereka semua merupakan pemain Timnas U-20 yang dinyatakan lulus melalui jalur talent scouting prestasi non akademik.