Memasuki babak kedua, pelatih Syahrul Ase langsung menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil lebih menyerang. Tempo permainan pun meningkat, dengan Indonesia berupaya keras membongkar pertahanan rapat Irak.
Beberapa peluang sempat tercipta, namun ketangguhan lini belakang Irak membuat serangan Indonesia selalu mentok di sepertiga akhir lapangan. Di sisi lain, tim lawan tetap disiplin menjaga ritme permainan dan sesekali melancarkan serangan balik berbahaya.
Kendati terus menekan hingga menit-menit akhir, Indonesia gagal menemukan gol penyama kedudukan. Peluit panjang wasit pun mengakhiri laga dengan skor 0-1 untuk kemenangan Irak.
Hasil ini menjadi pukulan berat bagi skuad Garuda INAF, yang kini berada di posisi genting dalam perburuan tiket ke Piala Dunia Amputasi 2026. Laga kontra Iran pada 13 November mendatang akan menjadi pertandingan hidup-mati bagi mereka untuk menjaga harapan tetap menyala.