Erick menuding ada pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari kondisi ini. Beberapa bentuknya adalah pengaturan jadwal yang merugikan hingga pembatasan jumlah suporter Indonesia.
“Tekanan terus tinggi. [Putaran] sebelumnya tuan rumah netral, sekarang sudah ditentukan tuan rumahnya. Jadwal pertandingan juga [sebelumnya] ditaruh pukul 6 sore, tapi kami kirim surat protes dan Alhamdulillah disetujui," tuturnya.
“Suporter juga dibatasi jumlah kecil. Hal-hal seperti ini yang kami antisipasi hal-hal yang bisa merugikan kami, salah satunya wasit itu,” kata Erick.