Sayangnya tidak ada penerbangan langsung dari Bahrain ke Qingdao. Tim asuhan Shin Tae-yong itu harus menempuh perjalanan panjang untuk ke sana.
Paling cepat, skuad Garuda harus menempuh jarak selama 30 jam dari Muharraq, Bahrain menuju Qingdao, China. Dengan dua kali transit, penerbangan Timnas Indonesia akan dimulai dari Bandara Bahrain di Muharraq menuju Bandara Doha di Doha, Qatar lalu ke Bandara Hong Kong di Hong Kong dan baru tiba di Bandara Qingdao Jiaodong di Qingdao.
Bandara Qingdao Jiaodong berjarak 623km dari Ibu Kota China, Beijing, yang dapat ditempuh selama enam setengah jam melalui perjalanan darat atau satu jam 25 menit lewat udara. Tentunya hal ini akan menguras tenaga pemain Indonesia sebelum bertanding.
Erick Thohir mengatakan bakal melakukan hal sarupa saat China bertandang ke markas Indonesia pada Juni 2025. Namun dia tak menyebutkan secara rinci stadion mana yang akan dipakai.
"Jadi semua-semua negara ingin mempersulit tim tamunya. Kita juga jadi tuan rumah harus baik-baik, tapi jangan baik-baik saja. Kalau kita dikerjain di luar negeri, ya kita kerjain lagi di sini," ucap Erick.