Garuda Pertiwi Muda terus berusaha menekan hingga menit akhir. Beberapa percobaan dari luar kotak penalti juga dilakukan, tetapi barisan belakang Myanmar tampil rapat dan mampu menahan semua serangan dengan baik. Hingga peluit panjang berbunyi, skor 1-0 untuk Myanmar tidak berubah.
Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi tim muda Indonesia yang tampil cukup solid di sepanjang turnamen. Dengan hasil tersebut, Myanmar keluar sebagai juara Grup C dan berhak lolos ke putaran final Piala Asia Putri U-17 2025, sementara Indonesia harus menghentikan langkahnya di fase kualifikasi.
Pelatih Timo Scheunemann tetap memberikan apresiasi kepada anak asuhnya. Ia menilai perjuangan pemain sudah maksimal meski hasil akhir belum sesuai harapan. “Kami sudah bermain dengan hati, tapi sepak bola adalah tentang detail kecil. Satu kesalahan bisa menjadi pembeda,” ujarnya seusai laga.
Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi pengembangan sepak bola putri Indonesia. Dengan mayoritas pemain masih berusia di bawah 17 tahun, pengalaman di ajang internasional ini diharapkan bisa menjadi modal penting untuk membangun generasi masa depan Garuda Pertiwi yang lebih tangguh dan kompetitif.