Sang pelatih mengungkapkan masih ada masalah yang belum ditemukan solusinya. Mulai dari kepercayaan diri pemainnya hingga pola permainan yang diharapkan.
Belum lagi jadwal pertandingan yang padat memiliki risiko tinggi. Itu membuatnya kebingungan membongkar pasang pemain.
“Saya masih harus mengubah frame dan menghitung kepadatan 2 hari/pertandingan di turnamen berikutnya. Saya juga khawatir ketika para pemain masih di lapangan, kurang percaya diri dan keberanian bertempur,” lanjutnya.