"Vietnam U-23 tidak akan berada di bawah tekanan untuk berprestasi, tetapi para pemain itu sendiri harus selalu menetapkan tujuan tertinggi untuk menciptakan motivasi,” ucap Hoang Anh Tuan dikutip sumber yang sama.
“Federasi Sepak Bola Negara Bagian dan Vietnam telah berinvestasi. Investasi besar untuk tim muda, mulai dari diet, hidup, peralatan dan kondisi latihan untuk rencana latihan di luar negeri,” ucapnya.
Kondisi Timnas Indonesia berbanding terbalik dengan Vietnam. Skuad Garuda Muda tetap dihuni para pemain U-23.
Sang pelatih, Shin Tae-yong memanggil pemain-pemain terbaik untuk berlaga di turnamen tersebut, sebut saja Ramadhan Sananta hingga Rizky Ridho. Nama terakhir tidak hadir di sesi latihan perdana tersebut untuk alasan yang tidak jelas.
Persija Jakarta rupanya enggan melepas bek tengah berusia 21 tahun itu ke skuad Timnas Indonesia U-23. Alasannya tak lain karena Ridho mengemban peran penting di lini belakang Persija.
Pemain lain yang nampaknya tak dilepas klub adalah wonderkid PSM Makassar, Dzaky Asraf. Hal itu pun memancing perselisihan antara Badan Tim Nasional (BTN) dengan dua klub tersebut.
“Yang membuat kami prihatin, saya sangat kecewa dengan tidak hadirnya dua pemain dengan alasan berbagai macam. Pertama Persija Jakarta yang kedua PSM Makassar,” kata Ketua BTN, Sumardji.
“Yang perlu saya sampaikan, saya informasikan, untuk kepentingan nasional, hanya dipanggil untuk memperkuat timnas itu saja sama pelatihnya ditahan, tidak dilepas," sambungnya.