JAKARTA, iNews.id - Nama Louis Daguerre mungkin terdengar asing di telinga Anda. Namun, jasa yang pria dengan nama lengkap Louis-Jacques-Mandé Daguerre di dunia fotografi tidak bisa dilupakan.
Daguerre lahir di Cormeilles, dekat Paris, Prancis. Ia dikenal sebagai pelukis dan fisikawan Prancis yang menemukan proses praktis dari fotografi, yang dikenal sebagai daguerreotype. Meskipun foto alam permanen pertama dibuat pada 1826 oleh Nicéphore Niépce, namun kualitas yang dihasilkan buruk dan membutuhkan waktu pengamatan delapan jam.
Sementara proses yang dikembangkan Daguerre hanya dibutuhkan 20 hingga 30 menit. Daguerre awalnya merupakan petugas inland revenue dan kemudian menjadi pelukis adegan untuk opera.
Pada 1822 di Paris, menurut laman Britanica, Jumat (5/1/2018), ia membuka Diorama, pemeran dengan tampilan bergambar dengan berbagai efek yang disebabkan oleh perubahan pencahayaan. Sebuah establishment serupa yang ia buka di London dilahap oleh api pada 1839.
Niépce, yang sejak 1814 telah mencoba mendapatkan gambar permanen melalui tindakan sinar Matahari, belajar dari usaha Daguerre pada 1826 di bidang yang sama. Bahkna, keduanya menjadi mitra dalam pengembangan proses heliografik Niépce dari 1829 hingga kematian Niépce pada 1833.
Kemudian, Daguerre melanjutkan eksperimennya dan berhasil menemukan, mengekspos piring perak beryodium di kamera akan menghasilkan gambar abadi jika laten gambar di plate dikembangkan oleh paparan asap merkuri dan kemudian diperbaiki dengan larutan garam biasa.
Pada 9 Januari 1839, deskripsi lengkap tentang proses daguerreotype-nya diumumkan pada sebuah pertemuan Academy of Sciences oleh astronom terkemuka dan fisikawan François Arago.
Pria yang lahir pada 18 November 1787 itu kemudian diangkat sebagai Legion of Honour. Pada 1839 Daguerre dan ahli waris Niepce diberi anuitas sebanyak 4.000 franc hingga 6.000 franc, sebagai imbalan atas proses fotografinya.