CUPERTINO, iNews.id - Apple mendapat kecaman di masa lalu karena beberapa pemasok dan mitra manufakturnya menggunakan tenaga kerja ilegal. Kini, masalah serupa kembali menerpa pemasok produsen pembuat iPhone tersebut.
Dalam laporan dari The Financial Times, sebuah kelompok hak pekerja berbasis Hong Kong yang disebut SACOM menuduh Quanta, pemasok jam tangan pintar Apple menggunakan tenaga kerja siswa ilegal untuk membantu proses perakitan.
Laporan tersebut mengklaim, Quanta diduga merekrut siswa sebagai magang. Tapi, mereka sebenarnya bekerja dalam assembly line, terkadang sepanjang malam, enam hari seminggu, dan dalam shift 12 jam.
Mendengar laporan tersebut, Apple mengeluarkan pernyataan yang menyatakan mereka akan segera menyelidiki laporan terkait pekerja ilegal dalam perakitan Apple Watch.
"Kami dengan segera menyelidiki laporan siswa magang yang ditambahkan pada September bekerja lembur dan shift malam," kata Apple dalam keterangannya yang dikutip dari Ubergizmo, Selasa (30/10/2018).
Lebih lanjut, Apple menegaskan kalau mereka tidak memiliki toleransi sama sekali terhadap kegagalan pemasok mematuhi standarnya. Selain itu, Apple juga akan memastikan tindakan cepat serta pemulihan tepat jika menemukan pelanggaran (supplier code).